JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 1
PEMBELAJARAN MENDALAM DAN
ASESMEN (UMUM)
“MERANCANG KEGIATAN
PEMBELAJARAN DENGAN PRINSIP UBD”
Nama :
Ade Erlin
No. UKG :
2015
NIM : 242930396
Bidang Studi : Bahasa Inggris
PPG DALAM JABATAN GURU TERTENTU PILOTING 1
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
TAHUN 2025
Merancang
Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris SMA Kelas XI Materi Asking and Giving Opinion
Berdasarkan Prinsip Understanding by Design (UbD)
A. Latar Belakang
Selama
mengajar Bahasa Inggris di SMA, saya sering menjumpai sebuah tantangan klasik
pada materi asking and giving opinion.
Peserta didik mampu menghafal frasa seperti "In
my opinion..." atau "What
do you think about...?" dari buku teks. Namun, ketika dihadapkan pada
situasi percakapan yang spontan dan otentik, mereka sering kali ragu, kaku, dan
kesulitan memberikan alasan yang kuat untuk mendukung pendapat mereka.
Pembelajaran terasa hanya sebatas transfer pengetahuan ekspresi, bukan
pembangunan kompetensi berkomunikasi yang sesungguhnya.
Kondisi
ini mendorong saya untuk mencari sebuah pendekatan yang tidak hanya fokus pada
"apa yang diajarkan" (materi), tetapi pada "apa yang harus
dipahami dan bisa dilakukan peserta didik" di akhir pembelajaran. Saya
memutuskan untuk merancang ulang proses pembelajaran menggunakan kerangka kerja
Understanding by Design (UbD). Jurnal ini mendokumentasikan proses perencanaan, penerapan,
dan refleksi dari penggunaan UbD untuk materi asking and giving opinion di kelas XI, dengan harapan menciptakan
pengalaman belajar yang lebih bermakna dan hasil yang bertahan lama.
B. Konsep Pembelajaran dengan
Prinsip UbD
1.
Pengertian
Understanding
by Design (UbD) atau yang bisa diterjemahkan sebagai "Perancangan
Berdasarkan Pemahaman" adalah sebuah kerangka kerja untuk merancang
kurikulum dan pembelajaran yang berfokus pada tujuan akhir. Analogi
sederhananya adalah seperti merencanakan sebuah perjalanan: kita menentukan
tujuannya terlebih dahulu (misalnya, puncak Gunung Bromo), baru kemudian kita
merencanakan rute terbaik dan persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk sampai
ke sana. Dalam konteks pembelajaran, UbD berarti kita memulai dengan menentukan
bukti pemahaman (asesmen) yang kita inginkan dari peserta didik, baru kemudian
merancang aktivitas belajar yang akan menuntun mereka mencapai pemahaman
tersebut. Pendekatan ini dikenal juga dengan istilah Backward Design atau
Desain Mundur.
2.
Tujuan
Tujuan
utama UbD adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam dan bertahan lama
(enduring understanding). Artinya, peserta didik tidak hanya tahu (menghafal
fakta), tetapi benar-benar paham konsepnya dan mampu mentransfer atau
menerapkan pengetahuannya dalam konteks baru yang berbeda. Dalam materi ini,
tujuannya bukan agar peserta didik hafal 10 frasa opini, melainkan agar mereka
percaya diri dan terampil dalam berdiskusi, berdebat, dan mempertahankan
pendapatnya dalam bahasa Inggris di kehidupan nyata.
3.
Langkah-langkah Perencanaan Pembelajaran dengan Prinsip UbD
Kerangka
UbD memiliki tiga tahap utama yang dilakukan secara berurutan:
a.
Menentukan
Tujuan (Identify Desired Results): Pada tahap ini, guru fokus pada gambaran
besar. Apa ide pokok yang harus peserta didik pahami? Pemahaman mendalam apa
yang akan tetap relevan bahkan setelah mereka lupa detail-detail kecilnya? Guru
juga merumuskan pertanyaan esensial (essential
questions) yang memprovokasi pemikiran kritis dan tidak memiliki satu
jawaban benar.
b.
Menentukan
Asesmen (Determine Acceptable Evidence): Setelah
tujuan jelas, guru menentukan bagaimana cara mengukur ketercapaian tujuan
tersebut. Bukti pemahaman ini tidak harus selalu berupa tes pilihan ganda. UbD
sangat mendorong penggunaan tugas
kinerja (performance task) yang
otentik, seperti proyek, debat, presentasi, atau simulasi, di mana peserta
didik harus menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
c.
Merancang
Kegiatan (Plan Learning Experiences and Instruction): Baru
pada tahap terakhir inilah guru merancang aktivitas pembelajaran sehari-hari.
Setiap kegiatan, latihan, dan materi yang diberikan harus memiliki tujuan yang
jelas: yaitu untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan
yang mereka perlukan agar sukses dalam mengerjakan tugas kinerja (asesmen) yang
telah ditetapkan di tahap kedua.
C. Penerapan Prinsip Understanding
By Design (UBD) Pada Pembelajaran Bahasa Inggris SMA Kelas XI Materi
"Asking and Giving Opinion"
1. Tujuan Pembelajaran (Tahap 1 UbD)
a. Capaian Pembelajaran (CP) Fase F:
Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk
berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam
situasi dan tujuan. Mereka menggunakan dan merespon pertanyaan dan menggunakan
strategi untuk memulai dan mempertahankan percakapan dan diskusi. Mereka
memahami dan mengidentifikasi ide utama dan detail relevan dari diskusi atau
presentasi mengenai topik yang dekat dengan kehidupan pemuda. Mereka
menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan opini terhadap isu yang dekat
dengan kehidupan pemuda dan untuk membahas minat.
b. Tujuan
Pembelajaran (Big Ideas & Enduring Understanding):
1) Peserta didik mampu mengidentifikasi ekspresi asking and giving opinion dalam berbagai
konteks lisan dan tulis.
2) Peserta didik mampu menggunakan ekspresi asking and giving opinion secara tepat
dalam percakapan sehari-hari maupun situasi formal.
3) Peserta didik mampu memberikan pendapat pribadi
dan mendukungnya dengan alasan yang logis.
4) Peserta didik mampu merespons pendapat orang
lain secara sopan dan menghargai perbedaan pandangan.
5) Peserta didik mampu menganalisis berbagai sudut
pandang terkait suatu isu dan membentuk opini pribadi yang didasari oleh
pemahaman yang komprehensif.
6) Peserta didik mampu mendemonstrasikan kemampuan
komunikasi persuasif dalam menyampaikan pendapat.
c. Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP):
1)
Mengidentifikasi
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari ungkapan meminta dan
memberi pendapat dalam konteks yang berbeda (misal: formal dan informal).
2)
Menganalisis
argumen yang mendukung sebuah opini dalam sebuah teks dialog atau monolog.
3)
Membandingkan
berbagai cara untuk setuju (agreeing) dan tidak setuju (disagreeing) secara
santun.
4)
Menyusun
dialog sederhana berisi ungkapan meminta dan memberi pendapat tentang sebuah
isu.
5)
Mempraktikkan
dialog dan diskusi secara lisan dalam sebuah simulasi untuk mempertahankan
pendapat dengan argumen yang relevan.
2. Asesmen (Tahap 2 UbD)
a. Asesmen Awal (Diagnostik)
Sebelum memulai unit, saya melakukan asesmen
awal untuk mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan awal siswa terkait asking and giving opinion dalam bentuk:
1) Kuis
Singkat: Menanyakan beberapa ekspresi umum asking and giving opinion dan meminta
siswa untuk memberikan respons singkat.
2) Diskusi
Kelas: Mengajukan sebuah isu sederhana dan meminta
siswa untuk mengutarakan pendapat mereka secara bebas. Guru mengamati keaktifan
dan penggunaan ekspresi yang sudah dikenal.
3) Identifikasi
Gambar/Video: Menampilkan gambar atau cuplikan video
singkat dan meminta siswa menebak pendapat yang mungkin diungkapkan oleh tokoh.
b.
Asesmen Akhir (Sumatif / Tugas Kinerja)
Di
akhir, untuk mengevaluasi pemahaman mendalam dan kemampuan
transfer siswa dalam menggunakan asking
and giving opinion secara otentik, saya melakukan assesmen dalam bentuk:
1)
Tugas
Kinerja (Performance Task):
a) Debat
Mini: Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
untuk melakukan debat singkat tentang isu-isu kontroversial yang relevan
(misalnya, penggunaan media sosial, full
day school, kebijakan lingkungan). Siswa harus mampu menyampaikan pendapat,
mendukung dengan argumen, dan merespons pendapat lawan secara logis dan sopan.
(Rubrik penilaian: kelancaran, akurasi ekspresi, kekuatan argumen, kemampuan
merespons, partisipasi).
b) Presentasi
Opini Publik: Siswa diminta membuat video atau presentasi
singkat (monolog) tentang pendapat mereka mengenai suatu topik yang diminati
(misalnya, film terbaru, game
populer, berita terkini) dan mendukungnya dengan alasan. (Rubrik penilaian:
kejelasan opini, dukungan argumen, penggunaan ekspresi, kreativitas).
Penilaian: Kinerja
peserta didik dinilai menggunakan rubrik dengan kriteria:
1.
Kelancaran
(Fluency):
Kemampuan berbicara tanpa terlalu banyak jeda yang tidak perlu.
2.
Ketepatan
Bahasa (Accuracy):
Penggunaan tata bahasa dan ekspresi opini yang benar.
3.
Argumentasi
(Argumentation):
Kekuatan dan relevansi alasan yang diberikan untuk mendukung opini.
4.
Kosakata
(Vocabulary): Variasi
kosakata yang digunakan.
5.
Interaksi
(Interaction):
Kemampuan merespon lawan bicara secara spontan dan santun.
2)
Tes
Tertulis: Mengidentifikasi ekspresi, melengkapi dialog,
dan menulis paragraf singkat yang berisi opini tentang suatu topik.
3. Kegiatan Pembelajaran (Tahap 3 UbD)
a. Pendahuluan
1)
Pembuka (WHERETO:
W & H): Guru menampilkan beberapa gambar/video yang
memancing opini (misalnya, isu sosial, film, atau tren). Siswa diminta untuk
mengutarakan pendapat awal mereka secara spontan.
2)
Relevansi: Guru
mengaitkan kegiatan tersebut dengan pentingnya kemampuan berpendapat dalam
kehidupan sehari-hari dan lingkup akademik.
3)
Tujuan
Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
ekspektasi kinerja akhir (asesmen kinerja).
4)
Pertanyaan
Esensial: Guru mengajukan Essential Question seperti "Mengapa penting untuk bisa
menyampaikan dan memahami pendapat orang lain secara efektif?" atau
"Bagaimana cara kita meyakinkan orang lain dengan pendapat kita?"
b. Inti
1) Eksplorasi
(WHERETO: E):
○
Materi
Ekspresi: Siswa diajak mengidentifikasi berbagai
ekspresi asking and giving opinion
(formal & informal) dari contoh dialog atau video pendek.
○
Practice
Drills: Latihan berpasangan menggunakan ekspresi yang
baru dipelajari dalam konteks yang berbeda (misalnya, role-play situasi di sekolah, di rumah, atau forum diskusi).
○
Identifikasi
Argumen: Siswa menganalisis teks opini pendek untuk
mengidentifikasi opini utama dan argumen pendukungnya.
2) Elaborasi
dan Aplikasi (WHERETO: R & E):
○
Group
Discussion: Siswa dibagi dalam kelompok untuk
mendiskusikan topik-topik kontroversial (misalnya, isu lingkungan, dampak
teknologi pada remaja). Setiap kelompok harus mencapai kesepakatan atau
menyajikan beragam pendapat dengan argumen yang kuat. Guru berkeliling
memberikan feedback formatif.
○
"Opinion
Line": Aktivitas di mana siswa berdiri di sepanjang
garis imajiner sesuai dengan tingkat persetujuan/ketidaksetujuan mereka
terhadap suatu pernyataan. Mereka kemudian harus menjelaskan mengapa mereka
berdiri di posisi tersebut.
○
Peer
Feedback: Siswa saling memberikan umpan balik tentang
penggunaan ekspresi dan kualitas argumen dalam diskusi atau presentasi singkat.
3) Differentiation
(WHERETO: T): Guru menyediakan sumber belajar tambahan
(misalnya, daftar ekspresi yang lebih lengkap, video tutorial) untuk siswa yang
membutuhkan dukungan lebih, serta tantangan lanjutan (misalnya, studi kasus
yang lebih kompleks, peran moderator
debat) untuk siswa yang sudah mahir.
c. Penutup
1) Refleksi
(WHERETO: R): Guru memfasilitasi refleksi siswa tentang
pembelajaran yang telah berlangsung, misalnya dengan meminta mereka menuliskan:
○
"Tiga
hal baru yang saya pelajari hari ini tentang asking and giving opinion."
○
"Satu
tantangan yang saya hadapi dan bagaimana saya mengatasinya."
○
"Bagaimana
saya akan menggunakan kemampuan ini di luar kelas?"
2) Rangkuman: Guru
dan siswa bersama-sama menyimpulkan poin-poin penting dari materi asking and giving opinion dan bagaimana
UbD membantu mereka mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
3) Tindak
Lanjut: Guru memberikan tugas proyek kecil (misalnya,
membuat video vlog opini, menulis artikel opini untuk majalah dinding sekolah)
sebagai bentuk penguatan dan persiapan untuk materi selanjutnya.
4.
Kesimpulan
Penerapan
prinsip Understanding by Design (UbD)
dalam pembelajaran bahasa Inggris materi asking
and giving opinion memungkinkan pergeseran fokus dari sekadar penguasaan
ekspresi menjadi pemahaman mendalam dan kemampuan transfer. Dengan merancang
mundur dari tujuan akhir (kemampuan berkomunikasi secara efektif dan kritis),
guru dapat menyelaraskan asesmen dan kegiatan pembelajaran untuk mendukung
pencapaian pemahaman otentik. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan
berbahasa siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi pemikir yang lebih
kritis dan komunikator yang persuasif dalam berbagai konteks.
D. Refleksi
1.
Refleksi Diri
Secara
keseluruhan, penerapan UbD untuk materi asking
and giving opinion sangat membantu dalam menyusun pembelajaran yang terarah
dan bermakna. Pada tahap 1,
penentuan Big Ideas dan Essential Questions benar-benar membuka
pandangan saya tentang esensi materi ini, bukan hanya sekadar daftar ekspresi.
Saya menyadari bahwa tujuan sebenarnya adalah agar siswa mampu menjadi individu
yang berpikiran kritis dan berani mengungkapkan pendapatnya dengan argumen yang
logis.
Di tahap 2, merancang tugas kinerja
seperti debat mini dan presentasi opini publik memaksa saya untuk memikirkan
bagaimana siswa dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka secara otentik, bukan
hanya melalui tes hafalan. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk merancang
rubrik penilaian yang komprehensif.
Pada
tahap 3, kerangka WHERETO sangat membantu dalam mengorganisir kegiatan dari
awal hingga akhir, memastikan setiap aktivitas memiliki tujuan yang jelas dan
selaras dengan asesmen dan tujuan. Saya merasa kegiatan menjadi lebih terstruktur
dan berorientasi pada hasil. Tantangannya adalah memastikan semua siswa
mendapatkan dukungan yang sesuai dengan gaya belajar mereka dan terus terlibat
secara aktif.
Saya
mengamati peningkatan kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan pendapat mereka,
serta peningkatan kualitas argumen yang mereka sampaikan. Namun, beberapa siswa
masih kesulitan dalam menyusun argumen yang koheren secara spontan, dan ini
menjadi catatan untuk perbaikan di masa mendatang.
2. Umpan Balik Dari Rekan
Sejawat
|
Nama : H. Ade Asikin, S.Pd., MM. NIP : 197 Jabatan : Guru Bahasa Inggris Instansi : SMAN 1 Sukadana Pendekatan
UbD ini sangat menarik. Saya melihat bagaimana tujuan pembelajaran yang jelas
di awal benar-benar menjadi panduan untuk semua aktivitas. Debat mini yang
dilakukan sangat efektif untuk melihat kemampuan siswa dalam aplikasi nyata.
Mungkin di lain waktu, bisa dipertimbangkan juga untuk menggunakan skenario problem-solving yang membutuhkan siswa
beropini untuk mencari solusi |
|
Nama : Neng Ati Indriati, S.Pd. NIP : 1970 Jabatan : Guru Ekonomi Instansi : SMAN 1 Sukadana Sebagai
guru Ekonomi, saya melihat keterkaitan yang kuat antara materi asking and giving opinion ini dengan
pengembangan kemampuan berargumen siswa. Struktur UbD membuat pembelajaran
terkesan sangat sistematis. Mungkin bisa ditambahkan elemen kolaborasi dengan
mata pelajaran lain untuk memperkaya perspektif opini siswa, misalnya dengan
isu-isu sosial atau ilmiah. |
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan Di sini