Kamis, 31 Juli 2025

Jurnal PPG 2025 UBD

Filled under:

 

 

JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 1

PEMBELAJARAN MENDALAM DAN ASESMEN (UMUM)

“MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN PRINSIP UBD”

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama              : Ade Erlin

No. UKG        : 2015

NIM                : 242930396

Bidang Studi   : Bahasa Inggris

 

 

 

 

 

 

 

PPG DALAM JABATAN GURU TERTENTU PILOTING 1

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN 2025

 

Merancang Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris SMA Kelas XI Materi Asking and Giving Opinion Berdasarkan Prinsip Understanding by Design (UbD)

 

A. Latar Belakang

Selama mengajar Bahasa Inggris di SMA, saya sering menjumpai sebuah tantangan klasik pada materi asking and giving opinion. Peserta didik mampu menghafal frasa seperti "In my opinion..." atau "What do you think about...?" dari buku teks. Namun, ketika dihadapkan pada situasi percakapan yang spontan dan otentik, mereka sering kali ragu, kaku, dan kesulitan memberikan alasan yang kuat untuk mendukung pendapat mereka. Pembelajaran terasa hanya sebatas transfer pengetahuan ekspresi, bukan pembangunan kompetensi berkomunikasi yang sesungguhnya.

Kondisi ini mendorong saya untuk mencari sebuah pendekatan yang tidak hanya fokus pada "apa yang diajarkan" (materi), tetapi pada "apa yang harus dipahami dan bisa dilakukan peserta didik" di akhir pembelajaran. Saya memutuskan untuk merancang ulang proses pembelajaran menggunakan kerangka kerja Understanding by Design (UbD). Jurnal ini mendokumentasikan proses perencanaan, penerapan, dan refleksi dari penggunaan UbD untuk materi asking and giving opinion di kelas XI, dengan harapan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan hasil yang bertahan lama.

 

B. Konsep Pembelajaran dengan Prinsip UbD

1. Pengertian

Understanding by Design (UbD) atau yang bisa diterjemahkan sebagai "Perancangan Berdasarkan Pemahaman" adalah sebuah kerangka kerja untuk merancang kurikulum dan pembelajaran yang berfokus pada tujuan akhir. Analogi sederhananya adalah seperti merencanakan sebuah perjalanan: kita menentukan tujuannya terlebih dahulu (misalnya, puncak Gunung Bromo), baru kemudian kita merencanakan rute terbaik dan persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk sampai ke sana. Dalam konteks pembelajaran, UbD berarti kita memulai dengan menentukan bukti pemahaman (asesmen) yang kita inginkan dari peserta didik, baru kemudian merancang aktivitas belajar yang akan menuntun mereka mencapai pemahaman tersebut. Pendekatan ini dikenal juga dengan istilah Backward Design atau Desain Mundur.

2. Tujuan

Tujuan utama UbD adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam dan bertahan lama (enduring understanding). Artinya, peserta didik tidak hanya tahu (menghafal fakta), tetapi benar-benar paham konsepnya dan mampu mentransfer atau menerapkan pengetahuannya dalam konteks baru yang berbeda. Dalam materi ini, tujuannya bukan agar peserta didik hafal 10 frasa opini, melainkan agar mereka percaya diri dan terampil dalam berdiskusi, berdebat, dan mempertahankan pendapatnya dalam bahasa Inggris di kehidupan nyata.

3. Langkah-langkah Perencanaan Pembelajaran dengan Prinsip UbD

Kerangka UbD memiliki tiga tahap utama yang dilakukan secara berurutan:

a.      Menentukan Tujuan (Identify Desired Results): Pada tahap ini, guru fokus pada gambaran besar. Apa ide pokok yang harus peserta didik pahami? Pemahaman mendalam apa yang akan tetap relevan bahkan setelah mereka lupa detail-detail kecilnya? Guru juga merumuskan pertanyaan esensial (essential questions) yang memprovokasi pemikiran kritis dan tidak memiliki satu jawaban benar.

b.      Menentukan Asesmen (Determine Acceptable Evidence): Setelah tujuan jelas, guru menentukan bagaimana cara mengukur ketercapaian tujuan tersebut. Bukti pemahaman ini tidak harus selalu berupa tes pilihan ganda. UbD sangat mendorong penggunaan tugas kinerja (performance task) yang otentik, seperti proyek, debat, presentasi, atau simulasi, di mana peserta didik harus menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka.

c.      Merancang Kegiatan (Plan Learning Experiences and Instruction): Baru pada tahap terakhir inilah guru merancang aktivitas pembelajaran sehari-hari. Setiap kegiatan, latihan, dan materi yang diberikan harus memiliki tujuan yang jelas: yaitu untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan agar sukses dalam mengerjakan tugas kinerja (asesmen) yang telah ditetapkan di tahap kedua.

 

C. Penerapan Prinsip Understanding By Design (UBD) Pada Pembelajaran Bahasa Inggris SMA Kelas XI Materi "Asking and Giving Opinion"

 

1. Tujuan Pembelajaran (Tahap 1 UbD)

a. Capaian Pembelajaran (CP) Fase F:

Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam situasi dan tujuan. Mereka menggunakan dan merespon pertanyaan dan menggunakan strategi untuk memulai dan mempertahankan percakapan dan diskusi. Mereka memahami dan mengidentifikasi ide utama dan detail relevan dari diskusi atau presentasi mengenai topik yang dekat dengan kehidupan pemuda. Mereka menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan opini terhadap isu yang dekat dengan kehidupan pemuda dan untuk membahas minat.

 

b. Tujuan Pembelajaran (Big Ideas & Enduring Understanding):

1)     Peserta didik mampu mengidentifikasi ekspresi asking and giving opinion dalam berbagai konteks lisan dan tulis.

2)     Peserta didik mampu menggunakan ekspresi asking and giving opinion secara tepat dalam percakapan sehari-hari maupun situasi formal.

3)     Peserta didik mampu memberikan pendapat pribadi dan mendukungnya dengan alasan yang logis.

4)     Peserta didik mampu merespons pendapat orang lain secara sopan dan menghargai perbedaan pandangan.

5)     Peserta didik mampu menganalisis berbagai sudut pandang terkait suatu isu dan membentuk opini pribadi yang didasari oleh pemahaman yang komprehensif.

6)     Peserta didik mampu mendemonstrasikan kemampuan komunikasi persuasif dalam menyampaikan pendapat.

 

c. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

1)     Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari ungkapan meminta dan memberi pendapat dalam konteks yang berbeda (misal: formal dan informal).

2)     Menganalisis argumen yang mendukung sebuah opini dalam sebuah teks dialog atau monolog.

3)     Membandingkan berbagai cara untuk setuju (agreeing) dan tidak setuju (disagreeing) secara santun.

4)     Menyusun dialog sederhana berisi ungkapan meminta dan memberi pendapat tentang sebuah isu.

5)     Mempraktikkan dialog dan diskusi secara lisan dalam sebuah simulasi untuk mempertahankan pendapat dengan argumen yang relevan.

 

2. Asesmen (Tahap 2 UbD)

a. Asesmen Awal (Diagnostik)

Sebelum memulai unit, saya melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan awal siswa terkait asking and giving opinion dalam bentuk:

1)     Kuis Singkat: Menanyakan beberapa ekspresi umum asking and giving opinion dan meminta siswa untuk memberikan respons singkat.

2)     Diskusi Kelas: Mengajukan sebuah isu sederhana dan meminta siswa untuk mengutarakan pendapat mereka secara bebas. Guru mengamati keaktifan dan penggunaan ekspresi yang sudah dikenal.

3)     Identifikasi Gambar/Video: Menampilkan gambar atau cuplikan video singkat dan meminta siswa menebak pendapat yang mungkin diungkapkan oleh tokoh.

 

b. Asesmen Akhir (Sumatif / Tugas Kinerja)

Di akhir, untuk mengevaluasi pemahaman mendalam dan kemampuan transfer siswa dalam menggunakan asking and giving opinion secara otentik, saya melakukan assesmen dalam bentuk:

1)     Tugas Kinerja (Performance Task):

a)      Debat Mini: Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melakukan debat singkat tentang isu-isu kontroversial yang relevan (misalnya, penggunaan media sosial, full day school, kebijakan lingkungan). Siswa harus mampu menyampaikan pendapat, mendukung dengan argumen, dan merespons pendapat lawan secara logis dan sopan. (Rubrik penilaian: kelancaran, akurasi ekspresi, kekuatan argumen, kemampuan merespons, partisipasi).

b)     Presentasi Opini Publik: Siswa diminta membuat video atau presentasi singkat (monolog) tentang pendapat mereka mengenai suatu topik yang diminati (misalnya, film terbaru, game populer, berita terkini) dan mendukungnya dengan alasan. (Rubrik penilaian: kejelasan opini, dukungan argumen, penggunaan ekspresi, kreativitas).

Penilaian: Kinerja peserta didik dinilai menggunakan rubrik dengan kriteria:

1.     Kelancaran (Fluency): Kemampuan berbicara tanpa terlalu banyak jeda yang tidak perlu.

2.     Ketepatan Bahasa (Accuracy): Penggunaan tata bahasa dan ekspresi opini yang benar.

3.     Argumentasi (Argumentation): Kekuatan dan relevansi alasan yang diberikan untuk mendukung opini.

4.     Kosakata (Vocabulary): Variasi kosakata yang digunakan.

5.     Interaksi (Interaction): Kemampuan merespon lawan bicara secara spontan dan santun.

 

2)     Tes Tertulis: Mengidentifikasi ekspresi, melengkapi dialog, dan menulis paragraf singkat yang berisi opini tentang suatu topik.

 

3. Kegiatan Pembelajaran (Tahap 3 UbD)

 

a. Pendahuluan

1)     Pembuka (WHERETO: W & H): Guru menampilkan beberapa gambar/video yang memancing opini (misalnya, isu sosial, film, atau tren). Siswa diminta untuk mengutarakan pendapat awal mereka secara spontan.

2)     Relevansi: Guru mengaitkan kegiatan tersebut dengan pentingnya kemampuan berpendapat dalam kehidupan sehari-hari dan lingkup akademik.

3)     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan ekspektasi kinerja akhir (asesmen kinerja).

4)     Pertanyaan Esensial: Guru mengajukan Essential Question seperti "Mengapa penting untuk bisa menyampaikan dan memahami pendapat orang lain secara efektif?" atau "Bagaimana cara kita meyakinkan orang lain dengan pendapat kita?"

 

b. Inti

1)  Eksplorasi (WHERETO: E):

       Materi Ekspresi: Siswa diajak mengidentifikasi berbagai ekspresi asking and giving opinion (formal & informal) dari contoh dialog atau video pendek.

       Practice Drills: Latihan berpasangan menggunakan ekspresi yang baru dipelajari dalam konteks yang berbeda (misalnya, role-play situasi di sekolah, di rumah, atau forum diskusi).

       Identifikasi Argumen: Siswa menganalisis teks opini pendek untuk mengidentifikasi opini utama dan argumen pendukungnya.

2)  Elaborasi dan Aplikasi (WHERETO: R & E):

       Group Discussion: Siswa dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan topik-topik kontroversial (misalnya, isu lingkungan, dampak teknologi pada remaja). Setiap kelompok harus mencapai kesepakatan atau menyajikan beragam pendapat dengan argumen yang kuat. Guru berkeliling memberikan feedback formatif.

       "Opinion Line": Aktivitas di mana siswa berdiri di sepanjang garis imajiner sesuai dengan tingkat persetujuan/ketidaksetujuan mereka terhadap suatu pernyataan. Mereka kemudian harus menjelaskan mengapa mereka berdiri di posisi tersebut.

       Peer Feedback: Siswa saling memberikan umpan balik tentang penggunaan ekspresi dan kualitas argumen dalam diskusi atau presentasi singkat.

3)  Differentiation (WHERETO: T): Guru menyediakan sumber belajar tambahan (misalnya, daftar ekspresi yang lebih lengkap, video tutorial) untuk siswa yang membutuhkan dukungan lebih, serta tantangan lanjutan (misalnya, studi kasus yang lebih kompleks, peran moderator debat) untuk siswa yang sudah mahir.

 

c. Penutup

1)  Refleksi (WHERETO: R): Guru memfasilitasi refleksi siswa tentang pembelajaran yang telah berlangsung, misalnya dengan meminta mereka menuliskan:

       "Tiga hal baru yang saya pelajari hari ini tentang asking and giving opinion."

       "Satu tantangan yang saya hadapi dan bagaimana saya mengatasinya."

       "Bagaimana saya akan menggunakan kemampuan ini di luar kelas?"

2)  Rangkuman: Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan poin-poin penting dari materi asking and giving opinion dan bagaimana UbD membantu mereka mencapai pemahaman yang lebih mendalam.

3)  Tindak Lanjut: Guru memberikan tugas proyek kecil (misalnya, membuat video vlog opini, menulis artikel opini untuk majalah dinding sekolah) sebagai bentuk penguatan dan persiapan untuk materi selanjutnya.

 

4. Kesimpulan

Penerapan prinsip Understanding by Design (UbD) dalam pembelajaran bahasa Inggris materi asking and giving opinion memungkinkan pergeseran fokus dari sekadar penguasaan ekspresi menjadi pemahaman mendalam dan kemampuan transfer. Dengan merancang mundur dari tujuan akhir (kemampuan berkomunikasi secara efektif dan kritis), guru dapat menyelaraskan asesmen dan kegiatan pembelajaran untuk mendukung pencapaian pemahaman otentik. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi pemikir yang lebih kritis dan komunikator yang persuasif dalam berbagai konteks.

 

D. Refleksi

1. Refleksi Diri

Secara keseluruhan, penerapan UbD untuk materi asking and giving opinion sangat membantu dalam menyusun pembelajaran yang terarah dan bermakna. Pada tahap 1, penentuan Big Ideas dan Essential Questions benar-benar membuka pandangan saya tentang esensi materi ini, bukan hanya sekadar daftar ekspresi. Saya menyadari bahwa tujuan sebenarnya adalah agar siswa mampu menjadi individu yang berpikiran kritis dan berani mengungkapkan pendapatnya dengan argumen yang logis.

Di tahap 2, merancang tugas kinerja seperti debat mini dan presentasi opini publik memaksa saya untuk memikirkan bagaimana siswa dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka secara otentik, bukan hanya melalui tes hafalan. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk merancang rubrik penilaian yang komprehensif.

Pada tahap 3, kerangka WHERETO sangat membantu dalam mengorganisir kegiatan dari awal hingga akhir, memastikan setiap aktivitas memiliki tujuan yang jelas dan selaras dengan asesmen dan tujuan. Saya merasa kegiatan menjadi lebih terstruktur dan berorientasi pada hasil. Tantangannya adalah memastikan semua siswa mendapatkan dukungan yang sesuai dengan gaya belajar mereka dan terus terlibat secara aktif.

Saya mengamati peningkatan kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan pendapat mereka, serta peningkatan kualitas argumen yang mereka sampaikan. Namun, beberapa siswa masih kesulitan dalam menyusun argumen yang koheren secara spontan, dan ini menjadi catatan untuk perbaikan di masa mendatang.

 

 

2. Umpan Balik Dari Rekan Sejawat


Nama     : H. Ade Asikin, S.Pd., MM.

NIP         : 197

Jabatan   : Guru Bahasa Inggris

Instansi  : SMAN 1 Sukadana

Pendekatan UbD ini sangat menarik. Saya melihat bagaimana tujuan pembelajaran yang jelas di awal benar-benar menjadi panduan untuk semua aktivitas. Debat mini yang dilakukan sangat efektif untuk melihat kemampuan siswa dalam aplikasi nyata. Mungkin di lain waktu, bisa dipertimbangkan juga untuk menggunakan skenario problem-solving yang membutuhkan siswa beropini untuk mencari solusi


 

Nama     : Neng Ati Indriati, S.Pd.

NIP         : 1970

Jabatan   : Guru Ekonomi

Instansi  : SMAN 1 Sukadana

Sebagai guru Ekonomi, saya melihat keterkaitan yang kuat antara materi asking and giving opinion ini dengan pengembangan kemampuan berargumen siswa. Struktur UbD membuat pembelajaran terkesan sangat sistematis. Mungkin bisa ditambahkan elemen kolaborasi dengan mata pelajaran lain untuk memperkaya perspektif opini siswa, misalnya dengan isu-isu sosial atau ilmiah.

 

3. Dokumentasi

 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan Di sini